HERMENEUTIKA PEMBEBASANKajian atas Pemikiran Muhammad Arkoun dan Farid Essack
DOI:
https://doi.org/10.71242/7yszst46Keywords:
hermeneutika, arkoun, esackAbstract
Hermeneutika menjadi sebuah metode atau seni, sekaligus juga sebuah teori penafsiran, yang berkembang hingga menjadi sebuah disiplin ilmu yang penting dalam bidang filsafat dan teologi, khususnya dalam telah berkembang menjadi salah satu disiplin penting dalam kajian filsafat dan teologi, terutama dalam mengetahui teks-teks keagamaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis konsep hermeneutika pembebasan dari perspektif Muhammad Arkoun dan Farid Esack. Dengan menelaah karya-karya utama mereka, penelitian ini akan mengungkap kesamaan dan perbedaan dalam pendekatan mereka, serta implikasi hermeneutika mereka terhadap pemahaman dan praktik Islam di dunia modern. Melalui studi komparatif ini, diharapkan dapat diperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang potensi hermeneutika pembebasan dalam memperkaya diskursus keagamaan dan sosial di kalangan umat Muslim. Melalui analisis kritis dan kontekstual, keduanya berusaha membebaskan teks dari interpretasi yang kaku dan dogmatis, serta mengajak umat Muslim untuk berperan aktif dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan.
Abstract
Hermeneutics is a method or art, as well as a theory of interpretation, which has developed into an important discipline in the fields of philosophy and theology, especially in knowing religious texts. Therefore, this study aims to compare and analyze the concept of liberation hermeneutics from the perspectives of Muhammad Arkoun and Farid Esack. By examining their major works, this research will reveal the similarities and differences in their approaches, as well as the implications of their hermeneutics for the understanding and practice of Islam in the modern world. Through this comparative study, a deeper insight into the potential of liberation hermeneutics in enriching religious and social discourse among Muslims is expected. Through critical and contextual analysis, both seek to liberate texts from rigid and dogmatic interpretations, and invite Muslims to play an active role in fighting for justice and equality.
References
Andris Nurita, Masruhan. “ANALISIS KONSEP HERMENEUTIKA HADIS PERSPEKTIF MUHAMMAD ARKOUN,” n.d., 1–24.
Asnawan, oqik suherlan. “Hermeneutika Pembebasan Farid Esack.” Jurnal Filsafat Indonesia 6, no. 2 (2023): 258–67.
Bahri, Samsul, and Muhammad Nuzul Abrar. “Pemikiran Mohammed Arkoun Dalam Penafsiran Kontemporer” 12, no. 2 (2022): 271–90.
Dr. Drs. H. Rifa’i Abubakar, M.A. Pengantar Metodologi Penelitian, n.d.
Drs. A. Khudori Soleh, M.Ag. PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER, 2003.
Erfan Efendi. “Epistimologi Muhammad Arkoun Dan Relevansinya Bagi Pemikiran Keislaman.” Jurnal An-Nur 6, no. 1 (2014): 83–103.
Hariyanto, Ishak. “HERMENEUTIKA AL-QUR ’ AN MUHAMMED ARKOUN.” El-Umdah 1 (2018): 130–44.
inayatul ulya. “Kritik Nalar Islam (Studi Pemikiran Hermeneutik Mohammed Arkoun).Pdf.” Hermeneutik: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 11 (2017): 16.
Iswahyudi. “Hermeneutika Praksis Liberatif Farid Esack.” Religio: Jurnal Studi Agama-Agama 2, no. September 2012 (2012).
Lailatur Rohmah. “Farid Esack; Hermeneutika Pembebasan Al-Qur’an Dan Pendidikan.” Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin 3, no. 1 (2024): 55–70. https://doi.org/10.52431/ushuly.v3i1.2622.
Muhtarom. “Mempertimbangkan Gagasan Hermeneutika Farid Esack Untuk Membangun Kerukunan Hidup Umat Beragama.” Jurnal At-Taqaddum 7 (2015): 191–209.
Nadia, Zunly. “PANDANGAN FARID ESACK TENTANG AL-QUR’AN, TAFSIR DAN TAKWIL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BANGUNAN TEOLOGI PEMBEBASAN.” Jurnal An-Nur 4 (2012): 1–18.
Nasrullah. “AKAR PEMIKIRAN MOHAMMED ARKOUN (Sebuah Tinjuan Historis).” Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Dan Humaniora) 3, no. 6 (2017): 167–73.
Ridani Faulika Permana, Sujiat Zubaidi, M. Adib Fuadi Nuriz, Usmanul Khakim, Fahman Mumtazi. “Hermeneutika Pembebasan Farid Esack.” Al-Quds: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hadis 6 (2022): 1237–58. https://doi.org/10.29240/alquds.v6i3.4244.
Rosi, Anisa, Oktaviana Uin, and Sunan Kalijaga. “Konsep Hermeneutika Menurut Mohammed Arkoun.” Aqlania: Jurnal Filsafat Dan Teologi Islam 12, no. 2 (2021): 161–80.
Saputra, Teguh. “Farid Esack ’ s Hermeneutics of Justice on the The Concept of Iddah Period for Women Hermeneutika Farid Esack Tentang Keadilan Pada Konsep Masa Iddah Bagi Perempuan.” Islamic Review 11 (2022): 185–96. https://doi.org/10.35878/islamicreview.v11.i2.500.
setio budi. “SISI GELAP HERMENEUTIKA ALQURAN KRITIK ATAS HERMENEUTIKA ALQURAN MUHAMMAD ARKOUN.” Substansia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 22 (2020): 13.
sudarman. “PEMIKIRAN FARID ESACK TENTANG HERMENEUTIKA PEMBEBASAN AL- QUR’AN.” Al-Adyani 10 (2015): 83–98.
Syamsuddin, Sahiron. “DIFFERING RESPONSES TO WESTERN HERMENEUTICS A Comparative Critical Study of M . Quraish Shihab ’ s and Muḥammad ‘ Imāra ’ s Thoughts.” Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies 59, no. 2 (2021): 479–512. https://doi.org/10.14421/ajis.2021.592.479-512.










