Peran Evaluasi Pembelajaran Dalam Pembentukan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin Di MI

Abstract

This article examines the strategic role of learning evaluation in shaping the Rahmatan Lil Alamin Student Profile (PPRA) in Islamic Elementary Schools (MI) within the context of the Independent Curriculum. This qualitative research using a literature study method synthesizes various academic literature discussing the concepts of evaluation, PPRA, and the implementation of the madrasah curriculum. The results of the study indicate a paradigm shift in evaluation from summative—merely measuring cognitive outcomes to formative, which functions as a diagnostic compass in directing student character development. In the MI context, evaluation not only focuses on academic achievement but also guides the formation of Islamic values ​​such as religious moderation, tolerance, and noble character through the Rahmatan Lil Alamin Student Profile Strengthening Project. Therefore, a holistic assessment model is needed that encompasses the affective and psychomotor domains, with approaches such as Structured Observation, Performance Assessment, and the use of Teacher and Student Journals. However, the analysis also reveals a gap between the ideal of a holistic curriculum and evaluation practices in the field, which are still oriented towards cognitive aspects. The main challenge lies in the low competency of MI teachers in designing and implementing valid and reliable non-cognitive assessment instruments. This article emphasizes the importance of developing operational technical guidelines and intensive teacher training so that learning evaluation can truly support the realization of PPRA in an authentic, measurable, and sustainable manner. 

Abstrak

Artikel ini mengkaji peran strategis evaluasi pembelajaran dalam membentuk Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada konteks Kurikulum Merdeka. Penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka ini menyintesis berbagai literatur akademik yang membahas konsep evaluasi, PPRA, serta penerapan kurikulum madrasah. Hasil kajian menunjukkan adanya pergeseran paradigma evaluasi dari yang bersifat sumatif—sekadar mengukur hasil kognitif—menuju formatif yang berfungsi sebagai kompas diagnostik dalam mengarahkan pengembangan karakter peserta didik. Dalam konteks MI, evaluasi tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga menuntun pembentukan nilai-nilai Islam seperti moderasi beragama, toleransi, dan akhlakul karimah melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin. Oleh karena itu, diperlukan model asesmen holistik yang mencakup ranah afektif dan psikomotorik, dengan pendekatan seperti Observasi Terstruktur, Penilaian Kinerja, serta penggunaan Jurnal Guru dan Siswa. Namun, hasil analisis juga menyingkap kesenjangan antara idealitas kurikulum holistik dan praktik evaluasi di lapangan yang masih berorientasi pada aspek kognitif. Tantangan utama terletak pada rendahnya kompetensi guru MI dalam merancang dan mengimplementasikan instrumen penilaian non-kognitif yang valid dan reliabel. Artikel ini menegaskan pentingnya penyusunan panduan teknis operasional serta pelatihan intensif bagi guru agar evaluasi pembelajaran dapat benar-benar mendukung terwujudnya PPRA secara autentik, terukur, dan berkesinambungan.