Kajian Hukum Keluarga Islam Dalam Perspektif Maqashid Syariah
DOI:
https://doi.org/10.71242/yge0v967Keywords:
Islamic family law, Maqashid Syariah, justice, welfare, modern relevance.Abstract
The study of Islamic family law (al-ahwal al-syakhsiyah) from the Maqashid Syariah perspective highlights the importance of a comprehensive understanding of Islamic law, not only textually based, but also based on the main objectives of the sharia. Maqashid Sharia which includes protection of religion (hifz ad-din), soul (hifz an-nafs), reason (hifz al-'aql), descendants (hifz an-nasl), and property (hifz al-mal) is the main basis in ensuring the application of family law that is contextual and relevant to current developments. This research aims to analyze various aspects of family law, such as marriage, divorce, child custody and inheritance, through the Maqashid Syariah approach. The results of the study show that this approach provides a new dimension in understanding Islamic family law, especially in creating justice, prosperity and benefits for individuals and society. For example, marriage is focused on establishing a harmonious family and preserving offspring, while divorce is designed to protect individual rights fairly. In addition, inheritance rules in the perspective of Maqashid Syariah aim to create a fair distribution of wealth in order to maintain social harmony. The Maqashid Syariah approach also allows flexibility in adjusting family law to modern challenges, such as changes in family structure and gender justice issues. However, its implementation faces challenges in the form of a lack of understanding of society and the influence of local culture that is not always in line with Islamic values. Therefore, educational efforts and collaboration between academics, legal practitioners, and the community are needed to optimize the implementation of Maqashid Syariah in family law. Thus, Islamic family law is not only become normative rules, but also effective instruments in creating justice and welfare as a whole. Keywords: Islamic family law, Maqashid Syariah, justice, welfare, modern relevance. Abstrak Kajian hukum keluarga Islam (al-ahwal al-syakhsiyah) dalam perspektif Maqashid Syariah menyoroti pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap hukum Islam, tidak hanya berbasis tekstual, tetapi juga berdasarkan tujuan utama syariat. Maqashid Syariah yang mencakup perlindungan terhadap agama (hifz ad-din), jiwa (hifz an-nafs), akal (hifz al-‘aql), keturunan (hifz an-nasl), dan harta (hifz al-mal) menjadi landasan utama dalam memastikan penerapan hukum keluarga yang kontekstual dan relevan dengan perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai aspek hukum keluarga, seperti pernikahan, perceraian, hak asuh anak, dan warisan, melalui pendekatan Maqashid Syariah. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan ini memberikan dimensi baru dalam memahami hukum keluarga Islam, terutama dalam menciptakan keadilan, kesejahteraan, dan kemaslahatan bagi individu dan masyarakat. Contohnya, pernikahan difokuskan pada pembentukan keluarga yang harmonis dan menjaga keturunan, sedangkan perceraian dirancang untuk melindungi hak-hak individu secara adil. Selain itu, aturan warisan dalam perspektif Maqashid Syariah bertujuan menciptakan distribusi kekayaan yang adil guna menjaga harmoni sosial. Pendekatan Maqashid Syariah juga memungkinkan fleksibilitas dalam penyesuaian hukum keluarga dengan tantangan modern, seperti perubahan struktur keluarga dan isu keadilan gender. Namun, penerapannya menghadapi tantangan berupa kurangnya pemahaman masyarakat dan pengaruh budaya lokal yang tidak selalu selaras dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan kolaborasi antara akademisi, praktisi hukum, dan masyarakat untuk mengoptimalkan penerapan Maqashid Syariah dalam hukum keluarga. Dengan demikian, hukum keluarga Islam tidak hanya menjadi aturan normatif, tetapi juga instrumen yang efektif dalam menciptakan keadilan dan kemaslahatan secara menyeluruhReferences
A’yun, Wildaniyah Mufidatul, and Alif Hendra Hidayatullah. “Perspektif Maslahah Dalam Perjanjian Perkawinan Mengenai Harta Dalam Undang-Undang Perkawinan.” Harmoni 22, no. 1 (2023): 22–47. https://doi.org/10.32488/harmoni.v22i1.667.
Ahmad, Thohari. “Epistemologi Fikih Lingkungan: Revitalisasi Konsep Masalahah.” Az Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam 5, no. 2 (2013): 145–61. http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/azzarqa/article/view/1317.
Al-Amruzi, M. Fahmi. “Pencatatan Perkawinan Dan Problematika Kawin Siri.” Ulumul Syar’i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum Dan Syariah, 2021. https://doi.org/10.52051/ulumulsyari.v9i2.79.
Amruzi, M. Fahmi Al. “Pencatatan Perkawinan Dan Problematika Kawin Siri.” Jurnal Ulumul Syar’i 9, no. 2 (2020): 1–18. https://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/79/55.
Andriansyah, Yaffi Jananta, Aunur Rofiq, and Suwandi. “Bimbingan Pra Nikah Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Tinjauan Maqashid Al-Syariah Yang Tertuang Dalam Peraturan Pemerintah No . 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 20.” Al-Qanun 26, no. 50 (2023): 1–12. https://jurnalfsh.uinsa.ac.id/index.php/qanun/article/view/1466.
Asmara, Musda, and Reti Andira. “Urgensi Talak Di Depan Sidang Pengadilan Perspektif Maslahah Mursalah.” Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam 3, no. 2 (2018): 207. https://doi.org/10.29240/jhi.v3i2.626.
Edy, Sarwo. “Analisis Eksistensi Reformasi Hukum Islam Keluarga Dalam Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia.” Jurnal Hukum Pelita 3, no. 2 (2022): 155–75. https://doi.org/10.37366/jh.v3i2.1527.
Faruqi, Ahmad, and Abd Aziz. “Poligami Dalam Perspektif Al-Qur’an (Analisis Tafsir Surat an-Nisa’ayat 3).” Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Nurul Islam Sumenep 3, no. 1 (2018): 127–87. http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alqorni/article/view/4490.
Firdaus, Muhammad Irkham, and Jaya Sahputra. “Prinsip Maqosid Ash-Shariah Dalam Konsep Kebutuhan Islam.” Jurnal Tafaqquh 7, no. 1 (2022): 76–87.
Hakim, Zainul. “Peran Fatwa Mui Sebagai Produk Hukum Islam Dalam Masyarakat.” Al’Adalah 24, no. 2 (2021): 105–17. https://doi.org/10.35719/aladalah.v24i2.77.
Mohsi, M, Moh Mujibur Rohman, and Miftahul Ulum. “Telaah Fatwa Mui No. 10 Tahun 2008 Tentang Nikah Di Bawah Tangan Berbasis Sadd Al-Dzarī‘Ah Dan Keadilan Gender.” An-Nisa’ : Jurnal Kajian Perempuan Dan Keislaman 14, no. 1 (2021): 74–87. https://doi.org/10.35719/annisa.v14i1.56.
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015.
Muhammad Fuad Mubarok, and Agus Hermanto. “Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Konsep Kesetaraan Gender Perspektif Maqasid Syariah.” The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law 4, no. 1 (2023): 93–108. https://doi.org/10.51675/jaksya.v4i1.298.
Nursaptini, and Arif Widodo. “Komunikasi Persuasif Dalam Dakwah Bil Hikmah: Upaya Pembentukan Karakter Anak Tuna Laras Di Madrasah Inklusi.” Magistra 11 (2020): 93–111. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/MAGISTRA/article/view/3939/3351.
Pertiwi, Tanza Dona, and Sri Herianingrum. “Menggali Konsep Maqashid Syariah: Perspektif Pemikiran Tokoh Islam.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 10, no. 1 (2024): 807. https://doi.org/10.29040/jiei.v10i1.12386.
Puniman, Ach. “Hukum Perkawinan Menurut Hukum Islam Dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974.” Jurnal Yustitia 3, no. 1 (2018): 257–60. http://ejournal.unira.ac.id/index.php/yustitia/article/view/408/341.
Sparingga, Alan. “Konfigurasi Politik Legislasi Undang-Undang Perkawinan Perspektif Fiqh Siyasah.” Istinbath : Jurnal Hukum 20, no. 01 (2023): 76–101. https://doi.org/10.32332/istinbath.v20i01.6666.
Sugiono, Shiddiq. “Industri Konten Digital Dalam Perspektif Society 5.0.” Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komunikasi 22, no. 2 (2020): 175–91. http://dx.doi.org/10.33164/iptekkom.22.2.2020.175-191.
Sugitanata, Arif, and Suud Sarim Karimullah. “Implementasi Hukum Keluarga Islam Pada Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia Mengenai Hak Memilih Pasangan Bagi Perempuan.” Setara: Jurnal Studi Gender Dan Anak 05, no. 01 (2023): 1–14. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3449825.





