Hukum Keluarga Islam Sebagai Solusi Dinamis Dalam Masyarakat Multikultural
DOI:
https://doi.org/10.71242/e3e9ea89Keywords:
Hukum, keluarga islam, dinamis, multikulturalAbstract
Hukum keluarga Islam memiliki peran yang signifikan dalam mengatur hubungan antarindividu dalam keluarga dengan tujuan menciptakan keadilan, keharmonisan, dan kesejahteraan. Dalam konteks masyarakat multikultural yang ditandai dengan keragaman budaya, tradisi, dan nilai-nilai sosial, hukum keluarga Islam menawarkan solusi dinamis yang dapat mengakomodasi perbedaan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip fundamentalnya. Berdasarkan prinsip maqashid syariah, hukum keluarga Islam berupaya untuk melindungi hak-hak individu, menjaga keutuhan keluarga, dan menciptakan harmoni sosial di tengah keberagaman. Fleksibilitas hukum keluarga Islam memungkinkan adanya adaptasi terhadap tradisi lokal yang tidak bertentangan dengan syariah, seperti dalam pelaksanaan pernikahan atau penyelesaian konflik keluarga. Pendekatan inklusif ini juga diperkuat oleh mekanisme mediasi dan musyawarah yang sejalan dengan nilai-nilai lokal dalam masyarakat multikultural. Di Indonesia, misalnya, keberadaan Kompilasi Hukum Islam (KHI) memberikan panduan yang relevan bagi umat Islam untuk menjalankan kehidupan keluarga yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam konteks budaya lokal. Namun, penerapan hukum keluarga Islam di masyarakat multikultural tidak terlepas dari tantangan, seperti perbedaan interpretasi hukum, isu kesetaraan gender, dan dinamika sosial modern. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan progresif dalam interpretasi hukum serta peran aktif ulama, pemerintah, dan masyarakat untuk menjawab tantangan kontemporer. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum keluarga Islam memiliki potensi besar untuk menjadi instrumen harmonisasi dalam masyarakat multikultural. Dengan mengedepankan keadilan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap perbedaan, hukum ini tidak hanya menjadi solusi praktis dalam kehidupan keluarga, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadaban.
Abstract
Islamic family law has a significant role in regulating relationships between individuals in the family with the aim of creating justice, harmony, and welfare. In the context of a multicultural society characterized by cultural diversity, traditions, and social values, Islamic family law offers a dynamic solution that can accommodate differences without abandoning its fundamental principles. Based on the principle of maqashid sharia, Islamic family law seeks to protect individual rights, maintain family integrity, and create social harmony amidst diversity. The flexibility of Islamic family law allows for adaptation to local traditions that do not conflict with sharia, such as in the implementation of marriage or resolution of family conflicts. This inclusive approach is also strengthened by mediation and deliberation mechanisms that are in line with local values in a multicultural society. In Indonesia, for example, the existence of the Compilation of Islamic Law (KHI) provides relevant guidance for Muslims to lead family lives in accordance with Islamic principles in the context of local culture. However, the application of Islamic family law in a multicultural society is not free from challenges, such as differences in legal interpretation, gender equality issues, and modern social dynamics. Therefore, a progressive approach in legal interpretation is needed as well as the active role of scholars, government, and society to answer contemporary challenges. This study concludes that Islamic family law has great potential to become an instrument of harmonization in a multicultural society. By prioritizing justice, compassion, and respect for differences, this law is not only a practical solution in family life, but also contributes to the creation of an inclusive, just, and civilized society.
References
Ahmad, Thohari. “Epistemologi Fikih Lingkungan: Revitalisasi Konsep Masalahah.” Az Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam 5, no. 2 (2013): 145–61. http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/azzarqa/article/view/1317.
Al-Amruzi, M. Fahmi. “Pencatatan Perkawinan Dan Problematika Kawin Siri.” Ulumul Syar’i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum Dan Syariah, 2021. https://doi.org/10.52051/ulumulsyari.v9i2.79.
Arif, Muhammad Khairan. “Islam Rahmatan Lil Alamin From Social and Cultural Perspective.” Al-Risalah 12, no. 2 (2021): 169–86. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v12i2.1376.
Arsyad, Aisyah. “Evolusi Problem Sosial Nikah Siri: Rekonseptualisasi Hukum Perkawinan Dalam Islam.” Jurnal Sipakalebbi 4, no. 1 (2020): 306–31. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/jsipakallebbi.v4i1.14600.
Dahwadin, and Muhibban. “Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Wali Dalam Perkawinan Menurut Ulama.” Change Think Journal 1, no. 2 (2022): 203–18. http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/changethink.
Hakim, Zainul. “Peran Fatwa Mui Sebagai Produk Hukum Islam Dalam Masyarakat.” Al’Adalah 24, no. 2 (2021): 105–17. https://doi.org/10.35719/aladalah.v24i2.77.
Hidayatulloh, Haris. “Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Al- Qur ’ an.” Jurnal Hukum Keluarga Islam 4 (2019): 1–23. http://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/1908.
Juniardi, Karel, and Emusti Rivasintha Marjito. “Urgensi Pendidikan Multikultural Dalam Masyarakat Plural (Studi Kasus Di Kota Singkawang).” Handep: Jurnal Sejarah Dan Budaya 1, no. 2 (2019): 17–34. https://doi.org/10.33652/handep.v1i2.11.
Masyarakat Bugis, Perkawinan, Perspektif Maslahah, Ahmad Ibrahim, and Rusdaya 2 Saidah. “MARITAL JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM Praktik Sosial Dan Makna Tradisi Erang-Erang Dalam Konteks.” Marital: Jurnal Hukum Keluarga Islam 2, no. 2 (2024): 2024–2131. https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/marital_hki/.
Maulani, Amin. “Tranformasi Learning Dalam Pendidikan Multikultural Keberagaman.” Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi 1, no. 1 (2013): 29–44. https://doi.org/10.21831/jppfa.v1i1.1049.
Mohsi, M, Moh Mujibur Rohman, and Miftahul Ulum. “Telaah Fatwa Mui No. 10 Tahun 2008 Tentang Nikah Di Bawah Tangan Berbasis Sadd Al-Dzarī‘Ah Dan Keadilan Gender.” An-Nisa’ : Jurnal Kajian Perempuan Dan Keislaman 14, no. 1 (2021): 74–87. https://doi.org/10.35719/annisa.v14i1.56.
Muin, Fathul Muin Fathul. “Pembaruan Hukum Keluarga Islam Di Indonesia Dalam Peningkatan Status Perempuan.” Legal Studies Journal 2, no. 1 (2022): 13–29. https://doi.org/10.33650/lsj.v2i1.3390.
Mustaqim, Dede Al. “Strategi Pengembangan Pariwisata Halal Sebagai Pendorong Ekonomi Berkelanjutan Berbasis Maqashid Syariah.” AB-JOIEC: Al-Bahjah Journal of Islamic Economics 1, no. 1 (2023): 26–43. https://doi.org/10.61553/abjoiec.v1i1.20.
“PEMBAGIAN PERAN SUAMI ISTERI DALAM KELUARGA ISLAM INDONESIA (Analisis Gender Terhadap Inpres No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam),” no. 1 (1991).
Radeisyah, Atha Dara, Baiq Nirmala, Baiq Amrina, and Elsa Putri. “Identitas Nasional Sebagai Fondasi Pembangunan Karakter Bangsa Di Tengah Tantangan Multikulturalisme Indonesia.” Isosepol: Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi Dan Politik 2, no. 1 (2024): 82–95.
Rasyid, Ahmad Faishal, and Krismono. “Pemikiran Hazairin Tentang Ahli Waris Pengganti Dalam Kompilasi Hukum Islam: Tinjauan Hukum Dan Praktiknya Di Pengadilan Agama Indonesia.” Indonesian Journal of Shariah and Justice 4, no. 1 (2024): 1–22.
Sagita, Nur Yasin, Muhammad Saleh, and Ahmad Sanusi Luqman. “Pandangan Hukum Islam Terhadap Pelatihan Pernikahan Bagi Calon Pengantin Muallaf Dalam Membentuk Keluarga Sakinah (Studi Kasus Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Padang Tualang) Nur.” Mediation : Journal Of Law 1 (2022): 82–93. https://www.pusdikra-publishing.com/index.php/jhkm/article/view/626.
Simbolon, Sahron, Ibrahim Siregar, Muhammad Arsad Nasution, Universitas Islam, Negeri Syekh, Ali Hasan, and Ahmad Addary. “Analisis Legalitas Kutipan Akta Nikah Wali Pernikahan Oleh Saudara Se Ibu Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Angkola.” Jurnal Pendidikan Tam 8 (2024): 15922–32. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/14643.
Siska Mardes. “JPDK : Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022 Research & Learning in Primary Education Dan Nurcholish Madjid.” Jurnal Pendidikan Dan Konseling 4 (2022): 148–56. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i2.3983.
Somantrie, Hermana. “Konflik Dalam Perspektif Pendidikan Multikultural.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 17, no. 6 (2011): 660–72. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i6.57.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2018.
Sugioyo. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. CV Alfabeta, 2016.
Tugiah, Tugiah, and Jamilus Jamilus. “Pengembangan Pendidik Sebagai Sumber Daya Manusia Untuk Mempersiakan Generasi Milenial Menghadapi Era Digital.” Jurnal Sosial Teknologi 2, no. 6 (2022): 498–505. https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v2i6.350.
Zulkifli, Bunyamin Maftuh, and Elly Malihah. “Pendidikan Multikulturalisme Sebagai Resolusi Konflik: Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan.” JPPHK (Jurnal Pendidikan Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan) 10, no. 2 (2020): 14–34. https://jurnal.unsur.ac.idjpphk/article/view/1049/978.





