Kajian Q.S. Al-Ma’arij Ayat 19-20 Dalam Tafsir Al-Misbah Dan Al-Azhar
Abstract
Penelitian ini adalah sebuah kajian Q.S. al-Ma’arij ayat 19-20, didalamnya mengandung tentang sifat keluh kesah pada manusia, kemudian ditafsrikan melalui Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab dan Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Ketertarikan untuk melakukan penelitian ini didasari atas keluhan-keluhan yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Selain itu juga, bagaimana pandangan mufassir khususnya mufassir di Indonesia yaitu M. Quraish Shihab dan Buya Hamka dalam menyikapi sifat keluh kesah dengan corak tafsir yang sama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana Penafsiran M. Quraish Shihab dan Hamka tentang sifat keluh kesah dalam al-Qur’an? 2) Bagaimana pandangan M. Quraish Shihab dan Hamka dalam mengatasi sifat keluh kesah?. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan atau Library Research, tentunya memiliki dua jenis sumber yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab dan Tafsir al-Azhar karya Hamka, sedangkan sumber sekundernya adalah berupa literatur-literatur tafsir, jurnal, skripsi, dan karya ilmiah lainnya yang mendukung penelitian ini. Corak dari kedua tafsir sama-sama Adabi Ijtim<a’I atau budaya kemasyarakatan. Penulis memperoleh kesimpulan pemahaman bahwa sifat keluh kesah ini adalah salah satu tabiat buruk yang diciptkan Allah SWT, yang mana jika tidak mampu untuk mengendalikannya akan berdampak buruk dan apabila digunakan dengan semestinya akan berdampak baik pada diri manusia. Menurut Quraish Shihab sifat keluh kesah adalah naluri manusia untuk mencapai kebahagiaan sifat ini akan menjadi tercela apabila manusia salah ketika menggunakannya , sedangkan menurut Hamka sifat keluh kesah ini akan mengiringi manusia kedalam penyakit kejiwaan ketika berlarut dalam keluhan terhadap masalah yang menimpanya. Quraish Shihab dan Hamka berpendapat obat dari sifat keluh kesah yang berlebihan ialah bersabar dan bersyukur.
Abstract
This research is a study of Q.S. al-Ma'arij verses 19-20, which contains the nature of complaining in humans, then interpreted through Tafsir al-Misbah by M. Quraish Shihab and Tafsir al-Azhar by Buya Hamka. The interest in doing this research is based on the complaints that occur in everyday life. In addition, how the views of mufassirs, especially mufassirs in Indonesia, namely M. Quraish Shihab and Buya Hamka in addressing the nature of complaints with the same style of interpretation. The formulation of the problem in this study are; 1) How is the interpretation of M. Quraish Shihab and Hamka about the nature of complaining in the Qur'an? 2) How is the view of M. Quraish Shihab and Hamka in overcoming the nature of complaining?. This type of research is a type of library research, of course it has two types of sources, namely primary sources and secondary sources. Primary sources are Tafsir al-Misbah by M. Quraish Shihab and Tafsir al-Azhar by Hamka, while secondary sources are in the form of tafsir literature, journals, theses, and other scientific works that support this research. The style of the two interpretations are both Adabi Ijtim<a'I or societal culture. The author concludes that the nature of complaining is one of the bad traits created by Allah SWT, which if it is unable to control it will have a bad impact and if used properly it will have a good impact on humans. According to Quraish Shihab, the nature of complaining is a human instinct to achieve happiness, this nature will become despicable if humans are wrong when using it, while according to Hamka, this complaining nature will lead humans into mental illness when they complain about the problems that afflict them. Quraish Shihab and Hamka argue that the cure for excessive complaining is to be patient and grateful.
Downloads
References
Al-Qur’an dan terjemah, (Jakarta:PT. Cipta Bagus Segara, 2015).
Abdul Mustaqim, metode penelitian Al-Qur’an dan Tafsir, cet ke-7,(Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2022).
Hamka, “Tafsir Al-Azhar”, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984).
Hamka, Falsafah Hidup, (Jakarta: Republika Penerbit, 2015).
Hamka, pribadi hebat, (Jakarta: Gema Insani,2014).
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, https://kbbi.web.id/keluh.
M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Keserasian Al-Qur’an”, (Jakarta:Lentera Hati, 2012).
M.Quraish Shihab,lentera al-Qur’an: Kisah dan Hikma Kehidupan,(Bandung: Penerbit Mizan, 2008).
Masruro Sofiyatul, Skripsi: Keluh Kesah dalam Al-Qur’an (Pasuruan: Universitas Yudharta, 2021).
Muhtadi, skripsi: sifat keluh kesah dalam tafsir al-Azhar kajian surat Al-Ma’aarij ayat 19-22, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2020).
Quraish shihab , secerah cahaya ilahi,(Bandung:Penerbit Mizan, 2002)
Quraish Shihab, Corona Ujian Tuhan;Sikap Muslim Menghadapinya, (Tanggerang, PT. Lentera Hati, 2020).
Siti ernawati, Siti ernawati,skripsi, konsep sabar menurut m. Quraish Shihab dan hubungan dengan Kesehatan mental,(semarang: IAIN Walisongo).
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D(Bandung: Alfabeta,2016).
Taufiq, skripsi, Keluh Kesah Dalam Perspektif Hadis, (Makassar: UIN Makassar, 2022).
Tri Fiandika, “Musyawarah Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar)”,(Jakarta:Institut PTIQ Jakarta, 2022).
Wenny Syawatul Hasanah,skripsi,Dampak Psikologis Keluh Kesah dalam Al-Qur’an, (Riau: UIN SUSKA RIAU)






