Kedudukan dan Peran Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam

Authors

  • Arinil Haq Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek (UIN SMDD) Bukittinggi Author

DOI:

https://doi.org/10.71242/0rhae239

Keywords:

Wali Nikah, Hukum Islam, Akad Nikah, Perempuan, Kemaslahatan

Abstract

Pernikahan dalam Islam merupakan salah satu ibadah yang sangat diatur dalam syariat, di mana keberadaan wali nikah memiliki kedudukan yang sangat penting untuk sahnya sebuah pernikahan. Wali nikah berperan sebagai pihak yang mewakili calon pengantin perempuan dalam melaksanakan akad nikah dan memastikan bahwa pernikahan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan agama. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang kedudukan dan peran wali nikah dalam perspektif hukum Islam. Wali nikah, yang dalam Islam diatur berdasarkan urutan nasab, seperti ayah, kakek, saudara laki-laki, dan wali hakim, tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana akad nikah, tetapi juga sebagai pelindung dan penjaga kehormatan perempuan dalam pernikahan. Selain itu, wali nikah juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan kemaslahatan perempuan dalam pernikahan, baik secara sosial, ekonomi, maupun spiritual. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan hukum Islam, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran wali nikah dalam pernikahan yang sah menurut syariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran wali nikah sangat strategis, baik dalam menjaga sahnya pernikahan maupun dalam memastikan bahwa hak-hak perempuan terlindungi dengan baik. Secara keseluruhan, kedudukan dan peran wali nikah dalam perspektif hukum Islam menunjukkan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap perempuan dalam rangka mewujudkan pernikahan yang berkah dan harmonis.   Abstract Marriage in Islam is one of the worships that is strictly regulated in the sharia, where the existence of a marriage guardian has a very important position for the validity of a marriage. The marriage guardian acts as a party representing the prospective bride in carrying out the marriage contract and ensuring that the marriage is carried out in accordance with religious provisions. This study aims to explore more deeply the position and role of the marriage guardian from the perspective of Islamic law. The marriage guardian, which in Islam is regulated based on the order of lineage, such as father, grandfather, brother, and judge guardian, not only functions as the executor of the marriage contract, but also as a protector and guardian of women's honor in marriage. In addition, the marriage guardian also has the responsibility to ensure the welfare of women in marriage, both socially, economically, and spiritually. The research method used is descriptive qualitative with an Islamic law approach, which aims to provide a deeper understanding of the role of the marriage guardian in a valid marriage according to sharia. The results of this study indicate that the role of the marriage guardian is very strategic, both in maintaining the validity of the marriage and in ensuring that women's rights are well protected. Overall, the position and role of marriage guardians in the perspective of Islamic law show the importance of supervision and protection of women in order to realize a blessed and harmonious marriage.

 

References

Akmal, Andi Muhammad, and Mulham Jaki Asti. “Problematika Nikah Siri, Nikah Online Dan Talak Siri Serta Implikasi Hukumnya Dalam Fikih Nikah.” Al-Risalah Jurnal Ilmu Syariah Dan Hukum 1, no. 1 (2021): 45. https://doi.org/10.24252/al-risalah.v1i1.22247.

Arsyad, Aisyah. “Evolusi Problem Sosial Nikah Siri: Rekonseptualisasi Hukum Perkawinan Dalam Islam.” Jurnal Sipakalebbi 4, no. 1 (2020): 306–31. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/jsipakallebbi.v4i1.14600.

Cahyani, Andi Intan. “Poligami Dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam 5, no. 2 (2018): 271. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v5i2.7108.

Dahwadin, and Muhibban. “Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Wali Dalam Perkawinan Menurut Ulama.” Change Think Journal 1, no. 2 (2022): 203–18. http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/changethink.

Doni Azhari, Arif Sugitanata, and Siti Aminah. “Trend Ajakan Nikah Muda : Antara Hukum Agama Dan Hukum Positif.” The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law 3, no. 1 (2022): 1–17. https://doi.org/10.51675/jaksya.v3i1.189.

Fitriyah, Fikriyatul Fizamani, and Irvan Iswandi. “Praktik Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Jabar Banten (Bjb) Syariah Kcp Patrol Indramayu Perspektif Hukum Islam.” JISMA: Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, Dan Akuntansi 1, no. 6 (2023): 823–32. https://doi.org/10.59004/jisma.v1i6.298.

Mubiin, Ajmal Nazirul, and Tajul Arifin. “Childfree Dalam Perspektif Hukum Islam Ditinjau Dari Hadits Riwayat Imam Muslim No. Hadits 1631.” Tashdiq 1, no. 2 (2023): 1–12. https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/article/view/2003/1861.

Mustofa, Imron. “Problematika Pembaharuan Pemikiran Islam Kontemporer Di Indonesia.” El-Banat: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam 7, no. 1 (2017): 43–65. https://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/2902/2156.

Rusfi, Mohammad. “Validitas Maslahat Al-Mursalah Sebagai Sumber Hukum.” Al-’Adalah XII (2014): 63–74. https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/175/415.

Sari, Rita, Jami Sholeha, and M Sos. “Analisis Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Perwalian Dalam Pernikahan ( Studi Di Kaliwungu Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah).” Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), 2023.

Simbolon, Sahron, Ibrahim Siregar, Muhammad Arsad Nasution, Universitas Islam, Negeri Syekh, Ali Hasan, and Ahmad Addary. “Analisis Legalitas Kutipan Akta Nikah Wali Pernikahan Oleh Saudara Se Ibu Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Angkola.” Jurnal Pendidikan Tam 8 (2024): 15922–32. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/14643.

Sparingga, Alan. “Konfigurasi Politik Legislasi Undang-Undang Perkawinan Perspektif Fiqh Siyasah.” Istinbath : Jurnal Hukum 20, no. 01 (2023): 76–101. https://doi.org/10.32332/istinbath.v20i01.6666.

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif. Untuk Penelitian Yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, Dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta, 2017.

———. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2018.

Suprihat, Ade, and Nurhasan. “Tafsir Ayat Tentang Siyasah ( Qs . Ali-Imran : 159 ).” At-Tarbiyah 1, no. 2 (2019): 24–31. http://jurnal.staisabili.net/index.php/At-Tarbiyah/article/view/32.

Syarifuddin, Muhammad Lutfi. “Tinjauan Umum Tentang Wali Nikah.” An-Nuha 5, no. 1 (2018): 118–34. https://ejournal.staimadiun.ac.id/index.php/annuha/article/view/264/104.

Widiyanti, Roslina, and Chamim. “PELAKSANAAN PERNIKAHAN DENGAN WALI TAWARAA (Studi Kasus KUA Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang).” Jurnal Ilmiah Pendidikan Kebudayaan Dan Agama 1, no. 4 (2023): 82–92. https://doi.org/10.59024/jipa.v1i4.376.

Yunita, Masna, and Intan Sahera. “WAKALAH WALI NIKAH (Studi Kantor Urusan Agama Ranah Pesisir).” Journal Al-Ahkam XXIII (2022): 55–56. https://journal.walisongo.ac.id/index.php/ahkam/index.

Downloads

Published

2024-10-17

How to Cite

Kedudukan dan Peran Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam. (2024). Al-Istinbath : Jurnal Ilmu Hukum Dan Hukum Keluarga Islam , 1(4), 151-159. https://doi.org/10.71242/0rhae239